Halaman
HAMA, GULMA, DAN
PENYAKIT TANAMAN
BAB
10
Lihat, daun
tanaman ini
berlubang-
lubang.
Asyik. Setelah
mempelajari bab ini kita
dapat mengenali hama,
gulma, dan penyakit
tanaman.
Selain hama,
ada gulma dan penyakit
pada tanaman. Semua
akan dibahas pada bab
berikut ini.
Benar, ada
belalang yang sedang
memakan daun-daun
ini. Apakah pemakan
daun itu termasuk
hama?
Ya, hama
adalah binatang yang
merugikan tanaman.
Hama dapat merusak dan
mematikan tanaman yang
diserangnya.
102
Ilmu Pengetahuan Alam VIII
Hama, Gulma, dan Penyakit Tanaman
P
erhatikan gambar di atas! Tanaman padi pada gambar tersebut mengalami kerusakan karena diserang
organisme pengganggu. Dalam perkembangan dan pertumbuhannya, tanaman sering mendapat
berbagai macam gangguan dari lingkungan, misalnya berupa serangan hama, gulma, dan penyakit.
Hama merupakan salah satu pengganggu pada tanaman. Tanaman yang terserang hama dapat mati
atau rusak. Berbagai gangguan tersebut dapat menurunkan produktivitas tanaman produksi. Jika tidak
ditangani dengan baik, serangan hama dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
Bahkan tanaman tersebut dapat mati karenanya. Tahukah kamu, apa saja yang termasuk hama, gulma,
dan penyakit tanaman? Mari kita pelajari bersama melalui uraian berikut ini.
Kata kunci:
pengganggu tanaman - hama – gulma – penyakit tanaman
Gambar 10.1
Serangan hama dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan tanaman
Gerbang
A.
Hama
Hama
adalah hewan yang mengganggu atau merusak tanaman sehingga
pertumbuhan dan perkembangannya terganggu. Hama dapat merusak tanaman
secara langsung maupun tidak langsung. Gangguan atau serangan hama dapat
terjadi sejak benih, pembibitan, pemanenan, hingga di gudang penyimpanan.
Gangguan dan serangan itu dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan
tanaman. Hama yang menyerang tanaman ada beraneka ragam, misalnya wereng,
gangsir, tikus, ulat tanah, lalat buah, walang sangit, dan kutu. Selain itu, tanaman
juga dapat terserang berbagai macam penyakit. Penyakit tanaman dapat
disebabkan oleh virus, bakteri, jamur, dan alga.
Contoh hewan yang termasuk hama antara lain sebagai berikut.
1. Wereng
Wereng adalah sejenis kepik yang menyerang tumbuhan dan menyebab-
kan daun dan batang menjadi berlubang-lubang. Jika serangannya parah
Dok. CAP
Hama
Rep. www.kagbioforum.com
103
Ilmu Pengetahuan Alam VIII
Hama, Gulma, dan Penyakit Tanaman
maka daun akan menguning, kering, dan akhirnya mati. Wereng dapat
dikendalikan secara kimiawi, misalnya dengan penyemprotan
menggunakan insektisida. Menyemprot dengan pestisida harus
menggunakan baju lengan panjang, sarung tangan, penutup muka
(masker), topi, sepatu, dan diupayakan tidak melawan arah angin.
2. Gangsir
Gangsir merupakan binatang yang sering menyerang tanaman yang
masih muda, misalnya tanaman yang baru dipindah dari persemaian.
Gigitan gangsir menyebabkan tanaman mati karena batangnya putus
atau patah. Potongan pangkal batang itu biasanya tidak dimakan tapi
hanya diputus.
Serangan gangsir biasanya terjadi pada malam hari. Gangsir membuat
liang di dalam tanah sampai kedalaman 90 cm dengan ciri khas ada onggokan
tanah di permukaan liang. Pencegahan yang dapat dilakukan antara lain
dengan tidak menanam bibit yang terlalu muda karena disukai gangsir. Adapun
pengendalian terhadap gangsir dapat dilakukan dengan menyiram larutan
insektisida pada liang gangsir kemudian ditutup dengan tanah.
3. Tikus
Tikus merupakan hama tanaman yang sangat merugikan petani karena
hal-hal sebagai berikut.
a. Menyerang tanaman pada masa persemaian, pertumbuhan, pem-
bungaan, panen, hingga masa penyimpanan.
b. Sulit dikendalikan karena memiliki daya adaptasi yang baik.
c. Memiliki kemampuan berkembang biak yang tinggi dan penyebarannya
cepat. Tikus betina dapat melahirkan 4 sampai dengan 12 anak dalam
satu siklus reproduksi.
d. Memakan bagian tanaman seperti biji-bijian, umbi tanaman, dan buah.
Selain itu, tikus juga merusak batang tanaman.
Tanda-tanda serangan tikus antara lain adanya kerusakan tanaman, ada
jejak dan kotoran tikus, adanya bekas potongan-potongan pada tanaman yang
dirusak tikus, serta adanya liang tikus.
Pengendalian tikus dapat dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut.
a. Pemberian racun tikus yang bersifat akut. Racun ini jika termakan oleh
tikus dapat membunuh tikus hanya dalam beberapa jam.
b.
Gropyokan
, yaitu memburu dan membunuh tikus secara beramai-ramai
dalam sebuah desa atau wilayah kelompok tani.
c.
Emposan
, yaitu dengan membakar campuran belerang
dan jerami diarahkan ke dalam liang tikus. Sebelumnya
lubang-lubang yang ada ditutup agar tidak ada tikus yang
lari keluar melalui lubang lain.
d. Pengendalian biologis dilakukan dengan melepaskan
musuh alami, misalnya burung hantu, kucing, dan ular
sawah.
e. Penanaman padi secara serentak, yaitu agar serangan
tikus tidak memusat pada salah satu wilayah per-
semaian.
Gambar 10.2
Wereng coklat
Rep. www.ento.csiro.au
Gambar 10.3
Gropyokan tikus
Rep. http://en.epochtimes.com
104
Ilmu Pengetahuan Alam VIII
Hama, Gulma, dan Penyakit Tanaman
4. Lalat buah
Lalat buah biasanya menyerang tanaman pada waktu
musim hujan. Lalat betina menusuk buah-buahan dengan alat
peletak telur untuk memasukkan telurnya ke dalam daging buah.
Telur akan menetas dan menjadi belatung yang memakan buah
tersebut sehingga buah akan busuk dan rusak.
Pengendalian lalat buah dapat dilakukan dengan cara sebagai
berikut.
a. Sanitasi lingkungan dengan membersihkan semua buah
yang rontok.
b. Pemasangan perangkap berupa
sex pheromon.
c. Penyemprotan insektisida secara berselang-seling. Penyemprotan
dilakukan pada pagi hari ketika masih ada embun.
5. Walang sangit
Walang sangit merupakan serangga hama tanaman padi. Setiap kali
bertelur, serangga betina dapat menghasilkan 100–200 butir telur. Telur-telur
tersebut diletakkan pada daun bendera tanaman padi. Telur yang telah
menetas akan menjadi nimfa yang berwarna hijau dan berangsur-angsur
menjadi coklat. Nimfa dan imago menyerang buah padi yang sedang matang
susu dengan cara menghisap cairan buah sehingga menyebabkan buah
menjadi hampa. Pengendalian terhadap wereng coklat dapat dilakukan
dengan cara menanam secara serentak, sanitasi tanaman yang terserang,
atau dengan penyemprotan insektisida dengan dosis yang sesuai.
6. Artona
Hama ini temasuk lepidoptera (kupu yang merusak tanaman
ketika stadia larva). Artona menjadi hama bagi tanaman kelapa. Ulat
yang baru menetas menyerang dengan menimbulkan gejala
serangan titik-titik pada daun. Setelah agak besar, ulat menimbulkan
gejala serangan garis-garis pada daun. Selanjutnya, ulat yang cukup
besar memakan daun kelapa berikut tulang daunnya sehingga daun
kelapa hanya tinggal lidinya saja.
Pengendalian terhadap artona dilakukan dengan memangkas
daun kelapa yang sudah terserang agar ulat dan kepompongnya
ikut terbuang. Pengendalian hayati dengan melepas parasit
Apanteles artonae
. Pada areal pertanaman yang luas dapat dilakukan
penyemprotan dengan larutan insektisida yang bersifat sistemik atau racun
perut.
Upaya pengendalian dan pemberantasan hama tanaman secara garis besar
dapat dilakukan melalui dua macam cara, yaitu secara kimiawi dan secara biologi.
1. Pengendalian secara kimiawi
Pengendalian hama secara kimiawi merupakan upaya pengendalian
pertumbuhan hama tanaman menggunakan pestisida, yaitu zat kimia
pembasmi hama tanaman. Pestisida terdiri atas insektisida, larvasida,
fungisida, dan algasida.
Gambar 10.4
Lalat buah menempel pada
perangkap
Gambar 10.5
A
rtona catoxantha
Rep. www.ehow.com
Rep. www.biocontrol.ucr.edu
105
Ilmu Pengetahuan Alam VIII
Hama, Gulma, dan Penyakit Tanaman
a. Insektisida digunakan untuk memberantas serangga (insekta).
b. Larvasida digunakan untuk memberantas larva (ulat).
c. Fungisida digunakan untuk memberantas jamur (fungi).
d. Algasida digunakan untuk memberantas ganggang (algae).
Penggunaan pestisida harus dilakukan secara cermat dan hati-hati
mengikuti aturan pakai. Hal ini karena pestisida terbuat dari zat kimia yang
berbahaya. Dampak penggunaan pestisida antara lain sebagai berikut.
a. Dapat membunuh hewan lain yang sebenarnya bermanfaat bagi
manusia.
b. Apabila masuk ke dalam bahan makanan dapat bersifat racun sehingga
membahayakan kesehatan manusia.
c. Dapat merusak keseimbangan ekosistem.
Ada juga pengendalian hama secara kimiawi dengan menggunakan
sistem fumigasi. Fumigasi adalah cara pengendalian hama dengan
menggunakan gas beracun Methyl Bromide (CH
3
Br). Dengan dosis yang
sesuai, fumigasi dapat membunuh rayap, tikus, kumbang, ngengat, dan lain-
lain. Fumigasi memiliki tingkat penetrasi yang tinggi dan dapat membunuh
semua tingkat perkembangan hama tanpa mengotori bahan atau tanaman
yang difumigasi. Namun, karena bahan yang digunakan adalah senyawa
beracun maka penggunaan lebih lanjut masih dipelajari lebih lanjut supaya
tidak terjadi dampak yang merugikan.
2. Secara biologi
Pemberantasan hama secara biologi merupakan upaya pengendalian
hama tanaman dengan menggunakan agen pemangsa alami (predator).
Contoh berbagai hewan pemangsa hama tanaman antara lain lebah
penyengat, semut rangrang, dan burung hantu.
a. Ulat kupu artona diberantas dengan hewan semacam lebah penyengat.
b. Kutu loncat diberantas dengan semut rangrang.
c. Tikus diberantas dengan burung hantu.
B.
Gulma
Gulma
adalah tanaman pengganggu tanaman budi daya.
Berbeda dengan hama dan penyakit tanaman, pengaruh yang
diakibatkan oleh gulma tidak terlihat secara langsung dan
berjalan lambat. Namun, secara keseluruhan kerugian yang
ditimbulkan sangat besar. Gulma mampu berkompetisi kuat
dengan tanaman budi daya untuk memenuhi kebutuhan unsur
hara, air, sinar matahari, udara, dan ruang tumbuh. Contoh
tumbuhan yang termasuk gulma, yaitu rumput teki, tanaman
paku-pakuan, dan enceng gondok.
Beberapa faktor yang menyebabkan timbulnya kerugian
akibat persaingan antara tanaman budi daya dengan gulma
antara lain sebagai berikut.
Gambar 10.6
Daun sen-
dok (
Plantago major
L.)
merupakan gulma pada
tanaman perkebunan
Gulma
Rep. www.pdpersi.co.id
106
Ilmu Pengetahuan Alam VIII
Hama, Gulma, dan Penyakit Tanaman
1. Pertumbuhan tanaman terhambat sehingga waktu mulai berproduksi lebih
lama.
2. Penurunan kuantitas dan kualitas hasil produksi.
3. Gulma dapat menjadi sarang hama dan penyakit.
4. Pengendalian gulma membutuhkan biaya yang mahal.
Cara pengendalian gulma dilakukan melalui dua cara, yaitu:
1. Cara tradisional dengan mencabuti gulma secara langsung.
2. Cara modern dengan menyemprot menggunakan herbisida.
C.
Penyakit Tanaman
Selain hama dan gulma, ada lagi yang dapat menurunkan kualitas tanaman,
yaitu penyakit tanaman. Penyakit tanaman dapat menyebabkan terganggunya
daya tahan tubuh tanaman terhadap pengaruh luar. Secara umum, penyakit
tanaman disebabkan oleh virus, bakteri, dan jamur.
Berbagai contoh penyakit tanaman antara lain sebagai berikut.
a. CVPD (
Citrus Vein Phloem Degeneration
)
CVPD adalah penyakit yang merusak pembuluh tapis batang tanaman
jeruk. Penyakit CVPD disebabkan oleh virus.
b. TMV (
Tobacco Mozaic Virus
)
TMV adalah virus mosaik yang menyerang tanaman tembakau. Daun
tanaman tembakau yang terserang virus mosaik menjadi berwarna belang
hijau muda sampai hijau tua. Ukuran daun menjadi relatif lebih kecil
dibandingkan dengan ukuran daun normal. Apabila tanaman muda terserang
virus ini, pertumbuhan tanaman terhambat dan akhirnya kerdil.
c. Penyakit bulai
Penyakit ini biasanya menyerang tanaman jagung. Penyebabnya adalah
jamur dengan penyebaran menggunakan spora yang diterbangkan oleh angin.
d. Penyakit virus belang
Penyakit ini biasanya menyerang tanaman kedelai. Penyebabnya adalah
virus dengan penyebaran melalui perantaraan angin.
e. Penyakit kerdil rumput
Penyakit ini biasanya menyerang tanaman padi. Penyebabnya
virus dengan penyebaran melalui perantaraan hama wereng.
Pengendalian penyakit ini dilakukan dengan jalan mengendalikan
hewan perantaranya, yaitu wereng. Cara pengendalian tersebut
antara lain sebagai berikut.
1) Menanam padi yang tahan terhadap hama wereng (VUTW).
2) Memutuskan daur perkembangbiakan wereng dengan jalan
mengupayakan rotasi tanaman, yaitu menanam dua jenis
tanaman di satu lahan secara bergantian.
3) Menanam padi secara serentak dalam areal yang luas dengan
jenis padi yang ditanam sama. Hal ini dilakukan agar pemanenan
dapat dilakukan serentak dalam satu waktu. Dengan demikian,
Sebaiknya Tahu
Warna putih seperti bulu-bulu
atau kapas yang sering terdapat
pada daun dan batang tanaman
sebenarnya merupakan hama,
berupa koloni serangga-serang-
ga kecil yang berbulu. Jika
kamu ambil kaca pembesar dan
kamu perhatikan, kamu akan
melihat bentuk serangga yang
menjadi hama tersebut.
Penyakit
Tanaman
107
Ilmu Pengetahuan Alam VIII
Hama, Gulma, dan Penyakit Tanaman
Kerja Kelompok
Kerja Mandiri
Ayo, lakukan dengan baik di luar jam sekolah!
1. Perhatikan tumbuh-tumbuhan di sekitar rumahmu! Catatlah hama dan penyakit yang
menyerang tumbuhan tersebut! Jika tidak ada hama atau penyakit yang menyerang,
tuliskan jenis hama atau penyakit apa saja yang mungkin menyerang tumbuhan itu!
2. Sebutkan pola hidup hama-hama berikut meliputi inang (tanaman yang diganggu),
cara berkembang biak, dan cara penanggulangannya:
a. Wereng
b. Kumbang
c. Lalat buah
d. Ulat sutera
e. Kupu artona
3. Adakah gulma yang berguna bagi manusia? Sebutkan jika ada!
Ayo, kerjakan bersama kelompokmu!
1. Buatlah kliping mengenai masalah-masalah dalam dunia pertanian dan perkebunan
terkini (antara tahun 2000–2008)!
2. Kumpulkan klipingmu kepada guru untuk tambahan koleksi perpustakaan sekolah!
Praktikum
Pengenalan Hama-hama Pascapanen
A. Tujuan
Mengenal beberapa hama yang menyebabkan kerusakan pada komoditas pertanian
pascapanen.
B. Alat dan Bahan
1. Beras
secukupnya
terdapat tenggang waktu, yaitu tidak terdapatnya tanaman padi sama
sekali sehingga hama wereng tidak memperoleh makanan dan akhirnya
mati.
4) Membunuh wereng secara langsung menggunakan insektisida dengan
dosis yang tepat. Dosis yang tepat sangat penting supaya hama wereng
dapat diberantas tanpa mengganggu keseimbangan ekosistem.
108
Ilmu Pengetahuan Alam VIII
Hama, Gulma, dan Penyakit Tanaman
2. Kedelai
secukupnya
3. Kacang hijau
secukupnya
4. Kacang tolo
secukupnya
5. Kopi
secukupnya
6. Pisau/silet
1 buah
7. Alat tulis
1 set
C. Langkah Kerja
1. Ambillah beberapa butir atau beberapa buah komoditas bahan pangan yang
menampakkan gejala serangan hama!
2. Gambarlah gejala serangan dari hama dan beri keterangan!
3. Pada jenis komoditas yang diserang bagian dalamnya, belahlah sampai terlihat bekas
serangannya!
4. Gambarlah contoh hama yang menyerang komoditas dan beri keterangan!
5. Tentukan hama apa saja yang dapat digolongkan ke dalam jenis hama penyebab
kerusakan pascapanen!
Rangkuman
1. Hama adalah hewan-hewan yang mengganggu atau merusak tanaman sehingga
pertumbuhan dan perkembangannya terganggu.
2. Contoh hama adalah wereng, gangsir, tikus, lalat buah, walang sangit, artona, dan ulat.
3. Hama dapat dikendalikan secara kimiawi antara lain dengan menggunakan insektisida,
larvasida, pestisida, dan fumigasi. Secara biologi, hama dikendalikan dengan
menggunakan predator atau hewan lain yang memangsa hama.
4. Gulma adalah jenis tanaman penganggu tanaman budi daya. Pengendalian terhadap gulma
dapat dilakukan secara tradisional dan secara modern. Cara tradisional dengan mencabuti
atau mengambil gulma secara langsung. Cara modern dengan menggunakan herbisida.
5. Penyakit tanaman adalah makhluk hidup penyebab terganggunya daya tahan tubuh
tanaman terhadap pengaruh luar.
6. Contoh penyakit tanaman antara lain adalah CVPD (
Citrus Vein Phloem Degeneration
),
penyakit bulai, rumput kerdil, penyakit virus belang, dan lain-lain. Pengendaliannya dapat
dilakukan dengan mengendalikan vektor secara cermat, sanitasi kebun secara konsisten,
dan pemeliharaan tanaman secara optimal.
109
Ilmu Pengetahuan Alam VIII
Hama, Gulma, dan Penyakit Tanaman
Soal-soal Uji Kompetensi
A.
Ayo, berilah tanda silang pada jawaban
yang paling tepat!
1. Hewan yang mengganggu tanaman
disebut sebagai . . . .
a. gulma
b. hama
c. predator
d. pestisida
2. Wereng merupakan salah satu jenis . . . .
a. hama
b. gulma
c. pestisida
d. fungisida
3. Hama yang paling sering menggerek
batang padi adalah . . . .
a. wereng
b. jamur
c. bulu babi
d. daun sendok
4. Berikut ini adalah kelompok hama,
kecuali
. . . .
a. artona
b. wereng
c. kumbang
d. enceng gondok
5. Tanaman yang sering mengganggu
tanaman lain disebut . . . .
a. penggerek
b. gulma
c. pestisida
d. penyakit
6. Salah satu jenis gulma yang sering
berada di wilayah perairan adalah . . . .
a. rumput teki
b. enceng gondok
c. pohon pisang
d. padi
7. Hama tikus dapat dibasmi menggunakan
. . . .
a. pestisida
b. herbisida
c. fungisida
d. algisida
8. Penyakit yang merusak pembuluh tapis
batang tanaman disebabkan oleh . . . .
a. bakteri
b. virus
c. serangga
d. artona
9. Pengendalian hama dan gulma yang
baik adalah sebagai berikut,
kecuali
. . . .
a. memerhatikan ekosistem
b. mengurangi dampak yang meru-
gikan
c. mengupayakan rotasi tanaman, yaitu
menanam dua jenis tanaman di satu
lahan secara bergantian
d. disemprot pestisida dengan dosis
tinggi
10. Gulma sawah dapat menjadi lebih
bermanfaat jika . . . .
a. tumbuhan tersebut mudah dicabut
b. menggunakan biopestisida
c. tumbuhan tersebut dapat dijadikan
bahan baku industri
d. tumbuhan tersebut mudah berkem-
bang biak
110
Ilmu Pengetahuan Alam VIII
Hama, Gulma, dan Penyakit Tanaman
B.
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan
benar!
1. Jelaskan ciri-ciri tanaman yang terserang
hama wereng!
2. Sebutkan beberapa jenis gulma yang
mengganggu tanaman perkebunan!
3. Berikan contoh sistem pengendalian
hama di wilayah pertanaman palawija!
4. Bagaimanakah cara kerja pengendalian
biologi?
5. Jelaskan sistem pengendalian hama yang
baik!